N@Me : UcHi RaMaDHaNi
Cl@sS : X-1
StUdY : ArT oF cUlTuRe
TeAcHeR : RoNaLdO RoZaLiNo S.Sn
Ungu adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan Pasha (penyanyi), Makki (bass), Enda (gitar), Oncy (gitar), dan Rowman (drum). Sampai tahun 2007 mereka telah menghasilkan 4 album dan 2 album mini.
Dalam ajang "SCTV Music Awards 2007" di Balai Sidang
Ungu kembali meraih penghargaan untuk kategori 'Band Ngetop' di ajang SCTV Awards 2007, yang berlangsung di JCC Senayan
Melalui album kelima mereka, Penguasa Hati, 12 lagu baru dipersembahkan oleh Ungu bagi para penggemar Ungu dan pencinta musik Tanah Air. "Sebuah album yang spesial bagi semua orang,” kata Pasha, sang vokalis, yang dalam peluncuran album tersebut di
Tak tanggung-tanggung, Ungu kali ini membuat album dengan aransemen multigenre musik--dangdut, rap, reggae hingga sweet pop khas Ungu. Hampa Hatiku menjadi single pertama album itu. Menurut mereka, lagu tersebut ber-sound mediterania dan memiliki lirik sederhana.
Menurut Pasha, penggarapan album Penguasa Hati membutuhkan tenaga, pikiran, dan waktu yang lebih dibandingkan dengan album-album terdahulu. Pasalnya, dalam album itu Ungu, yang sudah berusia hampir 13 tahun, berusaha berinovasi--dengan melibatkan pedangdut Iis Dahlia dan rapper Munkee dari grup 7 Kurcaci dalam lagu Hampa Hatiku.
“Senang sekali kali ini kami bisa berkolaborasi dengan Teh Iis dan Munkee. Tidak sulit bagi Ungu untuk rekaman bareng Teh Iis. Kami cukup satu kali take,” tutur Makki. "Kami percaya bahwa orang-orang seperti Munkee dan Iis Dahlia bisa membuat karya Ungu yang baru menjadi lebih segar,” timpal Enda. “Kita hampir 13 tahun satu studio, satu pesawat, dan satu kapal. Dengan kapasitas otak yang kecil ini dan biar band tetap berada di atas jalur, maka kita lakukan inovasi, biar enggak stuck,” imbuh Enda.
Dengan memilih
Hampa Hatiku
sebagai single pertama, tak sedikit pihak menilai Ungu mengikuti arus pasar yang penuh dengan lagu pop Melayu. "Kalau membuat musik selalu berpikir mau mengikuti siapa, lagunya enggak bakalan jadi. Sebenarnya lagu Hatiku Hampa sudah ada sejak satu setengah tahun yang lalu setelah rilis album
Untukmu Selamanya
(2007),” terang Makki.
"Itu hanya salah satu dari 12 lagu Ungu dalam album Penguasa Hati. Beberapa lagu lainnya masih terasa Ungu banget,” kata Pasha. Pasha menyebut Akulah Cintamu, Dilema Cinta, Ku Ingin Selamanya, Beri Aku Waktu, Kau Tahu, Luka di Sini, Terang dalam Gelapku, dan Penguasa Hati sebagai lagu-lagu dengan musik sweet pop khas Ungu.
Sementara itu, bagi Oncy dan Rowman, Hampa Hatiku memerlukan pemahaman mendalam sebelum akhirnya naik rekaman. “Karena Hampa Hatiku ada warna dangdutnya, kami butuh pemahaman lebih untuk lagu ini. Untung ada Rowman yang dangdut banget, jadi lumayan membantu lah,” ujar Oncy.
Ungu juga berusaha berinovasi dengan menjadikan Enda vokalis utama dalam Badai Kini Berlalu, sementara Pasha menjadi vokalis pendukung. "Lagu ini akan menjadi terobosan Ungu di album baru ini, karena sangat tidak biasa gue menyanyi full track. Semoga saja yang dengar suka,” harap Enda.
Pada Jumat minggu ini (1/5), Ungu akan mengenalkan album Penguasa Hati dengan menggelar pertunjukan musik di Balai Sarbini,
Setelah sukses dengan gebrakan album mini bersuasana religi berjudul SurgaMu pada tahun lalu, grup band Ungu kembali mempersembahkan album ketiga berjenis serupa yang diberi judul Aku dan Tuhanku.
Album yang tetap berada di bawah bendera Trinity Optima Production ini berisi
Selain memunculkan versi lagu asli, album ini menyajikan versi karaokenya. Lagu Dengan NafasMu berkarakter riang dan ceria, mengajak manusia untuk tidak melanggar larangan Tuhan. Lagu ini juga terpilih menjadi soundtrack sinetron
Di album yang sengaja dikeluarkan untuk menyambut bulan Ramadan 1429 Hijriah ini, ada sebuah lagu karya Oncy yang kental dengan sentuhan ornamen rock. Dalam lagu berjudul CahayaMu ini, Oncy menuangkan segenap kreativitasnya. “Sampai-sampai Oncy nggak sadar mungkin kalau permainannya sudah mirip aransemen musiknya Black Sabbath,” ujar Makki, pemetik bas Ungu.
Pada lagu ini juga terdengar string sayatan biola Henry Lamiri yang diaransemen oleh Iwan Hassan. “Jadi, meski ngerock, tetap ada harmonisasi kelembutan lewat orkestra,” ujar Oncy.
Vokalis Ungu, Pasha, menjamin album ini berbeda dari yang lain. Sementara tahun lalu album mini religi Ungu bertema “melo” dan berciri Melayu yang banyak memasukkan unsur marawis, salawat, dan talbiyah, kali ini jelas beda. “Lebih kental unsur rocknya,” ujar Pasha. Dengan penampilan beda, Ungu ingin menghadirkan sebuah ciri musik religi ala
Pasti udah pada dengar musiknya